1. Menarik Fibonacci di Arah yang Salah
Banyak trader pemula menarik Fibonacci dari arah yang keliru, misalnya dari atas ke bawah saat uptrend, padahal seharusnya dari bawah ke atas.
- 
Aturan: - 
Untuk tren naik: tarik dari swing low ke swing high. 
- 
Untuk tren turun: tarik dari swing high ke swing low. 
 
- 
2. Mengabaikan Struktur Pasar (Market Structure)
Fibonacci hanya efektif jika digunakan pada struktur pasar yang jelas, misalnya saat ada tren atau koreksi. Menarik Fibonacci pada kondisi sideways atau noise akan menghasilkan sinyal yang tidak valid.
3. Menggunakan Terlalu Banyak Level Fibonacci
Menggunakan terlalu banyak level seperti 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 78.6%, 88.6%, dll secara bersamaan bisa menyebabkan kebingungan dan over-analysis. Akibatnya, trader bingung menentukan area support/resistance yang relevan.
4. Tidak Menggunakan Konfirmasi Tambahan
Fibonacci bukan alat ajaib. Mengandalkannya tanpa konfirmasi tambahan seperti price action, candlestick pattern, atau indikator lain bisa menyebabkan sinyal palsu.
- 
Contoh: Menganggap harga akan selalu memantul di 61.8% tanpa konfirmasi. 
5. Menggunakan Swing yang Tidak Relevan
Menarik Fibonacci dari swing high/low yang tidak signifikan (misalnya candle kecil dalam konsolidasi) membuat level-level yang dihasilkan menjadi tidak valid.
- 
Gunakan swing yang jelas dan valid, yaitu titik-titik balik harga yang terlihat kuat di grafik. 
6. Tidak Menyesuaikan dengan Time Frame
Level Fibonacci bisa berbeda hasilnya di setiap time frame. Kesalahan umum adalah menggunakan level di time frame kecil lalu berharap hasilnya kuat di time frame besar, padahal perilaku market bisa berbeda.
7. Menggunakan Fibonacci di Market Berita Volatil
Fibonacci menjadi kurang efektif saat pasar sangat volatil, misalnya saat rilis berita ekonomi besar, karena harga bisa menembus level Fibonacci tanpa pantulan.
Kesimpulan
| Kesalahan Umum | Dampaknya | 
|---|---|
| Menarik dari arah yang salah | Level tidak valid | 
| Tidak melihat struktur pasar | Level retracement tidak relevan | 
| Terlalu banyak level | Kebingungan dalam analisis | 
| Tanpa konfirmasi lain | Potensi sinyal palsu | 
| Salah pilih swing | Level tidak kuat / tidak signifikan | 
| Time frame tidak sesuai | Salah persepsi kekuatan level | 
| Gunakan saat berita besar | Sinyal menjadi tidak akurat | 
Gunakan Fibonacci sebagai alat bantu, bukan satu-satunya acuan. Selalu kombinasikan dengan konfirmasi visual dan teknikal lainnya.
